Jumat, 22 Maret 2013

salamsuper[dot]com: Kacamata Kehidupan

salamsuper[dot]com: Kacamata Kehidupan


Kacamata Kehidupan

Posted: 22 Mar 2013 05:09 PM PDT

Sahabat SalamSuper.Com, Dalam hidup kita akan selalu menghadapi pilihan. Kita bisa memilih pandangan yang pesimis dan hidup dalam kesendirian, atau bisa mengambil pandangan hidup yang optimis untuk tantangan dalam mengisi hidup ini. Cara pandang hidup juga akan mempengaruhi masa depan seseorang. Karena cara pandang hidup inilah yang akan menjadi cara hidup. Dari cara hidup, akan menentukan cara bersikap. Dan dengan sikap, orang akan menemukan karakter kuat yang tidak hanya mempengaruhi pribadi-nya tapi juga linkungan sekitar. Cerita motivasi berikut semoga bisa membantu menentukan kacamata kehidupan yang tepat.

kacamata kehidupan
Seorang ibu menyuruh seorang anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh ribu. Kemudian anak itu pergi membeli apa yang diperintahkan ibunya. Dalam perjalanan pulang, ia terjatuh. Minyak yang ada di dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis, "Ooo… saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak setengah botol!" Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya ia memandang kejadian itu secara negatif dan bersikap pesimis.

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang kedua untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh ribu lagi. Kemudian anaknya pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh. Ia pulang dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, "Ooo… ibu saya tadi terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan separuh minyak." Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia. Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya ketiga untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh ribu. Anaknya yang ketiga ini pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya dengan sangat bahagia. Ia berkata, "Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak."

Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah, dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan mantap ia berkata pada ibunya, "Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari agar bisa mendapatkan lima ribu untuk membeli minyak setengah botol yang tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu."

Pilihan ada ditangan kita untuk menggunakan kacamata kehidupan yang buram, atau kacamata yang terang. Namun, semua itu tidak bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan mewujudkannya dalam bentuk KERJA NYATA.

© 2013, admin. All rights reserved.

Kacamata Kehidupan is a post from: salamsuper[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.