Selasa, 03 September 2013

salamsuper[dot]com: Apakah Anda Termasuk Orang Berkepribadian Tipe A ?

salamsuper[dot]com: Apakah Anda Termasuk Orang Berkepribadian Tipe A ?


Apakah Anda Termasuk Orang Berkepribadian Tipe A ?

Posted: 03 Sep 2013 05:38 PM PDT

Sahabat SalamSuper.Com, Pernahkah Anda mengalami seperti ilustrasi berikut? “Macet lagi. Maceett lagi. Kapan sih perbaikan jalan akan selesai? Hei, Bung! Seenaknya saja menutup jalanku, memangnya ini jalan nenek moyangmu?” Apakah perjalanan Anda ke tempat kerja setiap pagi selalu dilengkapi dengan monolog kelabu seperti ini? Apakah Anda langsung naik pitam setiap kali lampu bernyala kuning/merah ketika tiba di perempatan jalan?

Ketika Anda di tempat kerja, apakah Anda mempunyai kebiasaan menyuruh diam teman atau rekan kerja yang sedang berbincang meskipun volume suara mereka telah dikecilkan? Bahkan ketika sedang tidak bertugas, apakah Anda
terdorong untuk selalu menjadi yang paling hebat, walaupun harus melakukan pengorbanan apa saja?

Apabila demikian, Anda mungkin termasuk orang Tipe A. Dan Anda tanpa sadar memperbesar risiko untuk mengalami masalah penuaan yang bisa mematikan.

“Tampaknya hampir dapat dipastikan bahwa perilaku Tipe A tidak baik bagi jantung,” kata C. David Jenkins, Ph.D., profesor di University of Texas Medical Branch di Galveston.

“Ini berdasarkan pengalaman saya sendiri. Kesehatan Anda mungkin prima, fisik bugar, dan sebagainya akan tetapi perilaku Tipe A Anda masih berpeluang mengantar Anda lebih cepat ke masalah- masalah yang terkait dengan sistem kardiovaskular.”

American Heart Association menguraikan enam ciri orang dengan kepribadian Tipe A.

Mereka menyukai kompetisi, berani berusaha meraih sasaran yang belum jelas, mempunyai hasrat kuat untuk diakui dan untuk maju, selalu tergesa-gesa, sigap dan memiliki konsentrasi tinggi, tetapi mudah sekali marah.

Hampir separuh pria di Amerika tergolong Tipe A, kata Dr. Jenkins. Akan tetapi jika Anda seorang salesman, supir taksi, wartawan televisi atau surat kabar, pengatur lalu lintas udara, atau pekerja yang terus menghadapi tekanan berat, Tipe A paling cocok untuk semua itu. Kepribadian itulah yang mungkin telah menarik Anda ke bidang- bidang tersebut.

Sesungguhnya, kalau pun sebelumnya Anda tidak tergolong Tipe A, menurut Dr. Jenkins tuntutan-tuntutan dalam pekerjaan dapat mendorong Anda ke sana.

Masalah utama pada perilaku Tipe A adalah stres. Orang berkemauan keras menempatkan diri dalam posisi dengan tekanan terus menerus, maka tubuh mereka bereaksi dengan memproduksi hormon-hormon stres dalam jumlah lebih besar. Hormon-hormon lebihan ini dalam jangka panjang dapat merugikan.

Sebuah studi di Harvard Medical School di Boston terhadap sekitar 500 pria dan wanita menunjukkan bahwa orang dengan kepribadian Tipe A mempunyai risiko 50 persen lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung daripada orang-orang Tipe B yang lebih penyabar.

Menurut Dr. Jenkins, prosesnya mungkin sebagai berikut: Setiap kali Anda memijit klakson di sebuah persimpangan jalan atau bersilang pendapat dengan atasan, tubuh memproduksi suatu hormon stres yang disebut noradrenalin. Bahan kimia ini memompakan energi tambahan pada tubuh Anda, membuat Anda lebih siaga dan selama beberapa waktu
meningkatkan tekanan darah.

Kata Dr. Jenkins ini juga dapat menyebabkan kerusakan kecil pada dinding pembuluh darah. Sebagai reaksi otomatis, tubuh Anda segera memperbaiki kerusakan tadi. Namun, lama kelamaan, kegiatan reparasi yang berulang-ulang mi dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dalam arteri; sama artinya dengan menaikkan peluang untuk mendapatkan serangan jantung.

Pria Tipe A juga bisa menghadapi masalah-masalah jantung yang lain. Sebuah studi selama sepuluh tahun terhadap 200 pria muda di pedalaman Kentucky menunjukkan bahwa pria Tipe A cenderung merokok lebih banyak dan semakin banyak selama studi itu. Mereka juga menunjukkan kenaikan tekanan darah. Kita tahu bahwa kedua faktor itu menambah risiko penyakit jantung.

Walaupun penyakit jantung paling penting untuk diwaspadai, pria Tipe A juga berisiko mengalami masalah-masalah kesehatan lain. Studi-studi menunjukkan bahwa pria Tipe A lebih sering mengertak kan gigi, yang dapat berakibat nyeri rahang, sakit kepala, dan sakit gigi.

Karena stres, orang yang gila kerja juga dapat menderita letih otot kronis dan pegal-pegal pada leher dan bahu; walaupun kebanyakan tidak pernah melaporkan atau mengakui rasa sakit itu bahkan kepada dirinya sendiri.

Para ilmuwan bahkan tengah menggali kemungkin hubungan antara perilaku Tipe A dan kanker.

Untuk yang terakhir ini belum ada bukti yang konkret. Akan tetapi studi yang berkelanjutan terhadap 3154 pria Amerika menunjukkan bahwa pria Tipe A mungkin lebih berpeluang menderita dan mati karena kanker dibanding rekan-rekan mereka dan kelompok Tipe B.

Spekulasi para ahli adalah bahwa stres membuat sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik, akibatnya tubuh kurang berdaya memerangi penyakit.

Jadi Apakah Anda termasuk orang berkepribadian Tipe A atau Tipe B,  hanya Anda yang bisa menilai.

© 2013, admin. All rights reserved.

Apakah Anda Termasuk Orang Berkepribadian Tipe A ? is a post from: salamsuper[dot]com

Belajar dari Kesabaran Beruang

Posted: 03 Sep 2013 02:18 AM PDT

Sahabat SalamSuper.Com, Alkisah ada seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras. Waktu itu memang tidak sedang musim ikan. Sejak pagi ia berdiri di sana mencoba meraih ikan yang meloncat  keluar air. Namun, tak satu juga ikan yang berhasil ia tangkap.

Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya… hup… ia dapat menangkap seekor ikan kecil. Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan. Si ikan kecil itu meratap pada sang beruang, “Wahai beruang, tolong lepaskan aku.”

“Mengapa,” tanya sang beruang.

“Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu,” rintih sang ikan.

“Lalu kenapa?” tanya beruang lagi.

“Begini saja, tolong kembalikan aku ke sungai. Setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar. Di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku untuk memenuhi seleramu,” kata ikan.

“Wahai ikan, kau tahu mengapa aku bisa tumbuh begitu besar?” tanya beruang.

“Mengapa?” ikan balas bertanya sambil menggeleng-geleng kepalanya.

“Karena aku tak pernah menyerah walau sekecil apa pun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan!” jawab beruang sambil tersenyum mantap.

“Ops!” teriak sang ikan, nyaris tersedak.

Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan berikan, maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan penyesalan yang tiada guna di kemudian hari, pada saat kita harus berucap : “Ohhh….Andaikan aku
tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dulu…?”

Maka bijaksanalah pada hidup, hargai setiap detil kesempatan dalam hidup kita. Di saat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan; di saat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan; di saat jatuh selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali; dan dalam kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk  hidup kita.

Bila kita setia pada perkara yang kecil maka kita akan mendapat perkara yang besar. Bila kita menghargai kesempatan yang kecil, maka suatu saat nanti ia akan menjadi sebuah kesempatan yang besar.

So…jangan sia-siakan sekecil apapun kesempatan yang sudah Anda genggam.

© 2013, admin. All rights reserved.

Belajar dari Kesabaran Beruang is a post from: salamsuper[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

author
Jake Simms
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt utlaoreet dolore.